ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Menyusul temuan 542 tempat pemungutan suara (TPS) ajaib alias siluman oleh lembaga kajian politik Polmark Indonesia dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, tercium menyengat aroma kecurangan yang dilakukan oleh salah satu kandidat.
Hal itu berdasarkan jumlah daftar pemilih tambahan (DPTb) yang melonjak drastis, melebihi yang digariskan dalam Peraturan KPU Nomor 10/2015 pasal 22 yang menyebutkan bahwa jumlah DPTb tidak boleh lebih dari 2,5 persen dari daftar pemilih tetap (DPT).
"Mengapa kami sebut 542 TPS itu 'ajaib', karena TPS-TPS itu jumlah daftar pemilih tambahannya melebihi 2,5 persen dari total daftar pemilih tetap," kata Direktur Lembaga survei politik Polmark Indonesia Eko Bambang Subiantoro seperti dilansir Republika, Senin (10/4).
Sinyalir kecurangan ini disampaikan oleh sejumlah netizen mengingat 542 TPS siluman paling banyak ditemukan di daerah Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
Di Jakarta Utara sebanyak 258 TPS, Jakarta Barat 252 TPS, Jakarta Pusat 16 TPS, Jakarta Timur 14 TPS, dan Jakarta Selatan 2 TPS.
Menurut mereka, di dua wilayah ini, ada paslon yang mendominasi dengan kemenangan yang tidak logis di putaran pertama.
"Wah, Jakarta Utara dan Jakarta Barat sampai 510 TPS dari 542 TPS?? Ada apa ini, ada apa ini? Bukankah duo wilayah itu masuk daerah kekuasaan yang mbaurekso." tulis Rita Ordinary berkomentar.
Banyak komentar lain bernada serupa. Karenanya, penyelenggara pemilu diharapkan bersikap adil demi tercapainya iklim demokrasi sejuk yang berkeadilan tanpa kecurangan.
Sumber: opinibangsa.id
0 Response to "Bau-Bau Kecurangan Pilkada Jakarta Makin Menyengat"
Posting Komentar